SEO dan User Experience (UX), Apa Hubungannya?

 

Ilustrasi perencanaan UX di atas kertas

Melihat perkembangan SEO (search engine optimization) akhir-akhir ini, bisa kita lihat bahwa perubahan yang dilakukan Google untuk algoritmanya, Google selalu mempertimbangkan pengalaman pengguna atau user experience (UX) secara konsisten. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk juga meningkatkan UX sebagai bagian dari penerapan strategi SEO untuk website.

Kalau begitu, bagaimana ya caranya meningkatkan performa SEO lewat aspek-aspek UX? Simak penjelasan berikut ini, yuk!

Meningkatkan Performa SEO Website lewat UX

Dalam artikel ini, kamu bisa temukan aspek-aspek UX yang dapat meningkatkan performa SEO website. Kita akan mencoba melihat beberapa aspek bagaimana UX bisa mempengaruhi.

Machine Learning

Beberapa update terbaru Google dirancang secara khusus untuk membantu Google memahami dengan lebih baik apa yang orang-orang ingin lihat saat mereka mengetikkan query pencarian tertentu. Di samping itu, pembaharuan dari sisi machine learning membuat Google dapat memahami maksud dari suatu halaman web.

Tangkapan layar dari laman blog Google yang mengilustrasikan hasil pencarian algoritma Passages. Hasil dari pencarian bahasa Inggris “how can I determine if my house windows are UV glass” setelah algoritma Passages dapat lebih menjawab pertanyaan daripada hasil algoritma sebelumnya yang kurang spesifik

Salah satu contohnya bisa dilihat dari studi kasus yang mendorong Google mengembangkan algoritma Passages. Lewat algoritma tersebut, para pengguna internet akan diarahkan secara langsung ke bagian yang relevan saja dari satu halaman web yang panjang. Dan bagian tersebut dapat mengandung jawaban yang dicari oleh pengguna tersebut.

Sebelum kelahiran algoritma Passage, Google belum bisa memeringkatkan halaman-halaman web panjang dengan ideal. Algoritma ini adalah sebuah contoh penggunaan machine learning oleh Google dalam rangka menyajikan jawaban yang lebih baik berdasarkan apa isi sebuah halaman web.

Dengan cara ini, Google tidak membuat pengguna harus repot-repot membuka link satu per satu untuk menemukan halaman web dengan isi yang menjawab query pencarian mereka. Soalnya, pemahaman Google yang lebih baik terhadap halaman web bisa menonjolkan bagian konten/paragraf tertentu (passage) sebagai jawaban atas query tersebut.

Artinya, Google tak lagi mencocokkan pertanyaan dengan kata kunci. Justru yang Google lakukan sekarang adalah mencoba meniru bagaimana manusia berkomunikasi, mencocokkan pertanyaan dengan jawaban.

Pembuatan konten dengan mempertimbangkan UX

Jelas ini memiliki dampak yang fundamental terhadap bagaimana suatu konten dirancang. Jika pengalaman pengguna adalah yang utama, idealnya kreator beralih dari membuat konten berdasarkan kata kunci menjadi membuat konten untuk pengguna.

Hal pertama yang bisa kita lakukan dalam merancang satu halaman adalah mempertimbangkan faktor berikut ini: Apa yang diinginkan pengunjung website dari halaman itu? Yang ingin mereka dapatkan? Yang ingin mereka lakukan?

Dengan menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa menjadikannya sebagai konten SEO website yang ramah pengguna dan UX. Dan cara ini juga selaras dengan bagaimana Google mencoba memahami halaman web serta memeringkatkan halaman-halaman tersebut.

Kita bisa “mengintip” halaman-halaman web yang menempati peringkat teratas hasil pencarian Google (atau search engine result page, SERP) untuk membaca kontennya dan membedah apa pertanyaan yang dijawab. Dari situ, kita bisa identifikasi pola konten seperti apa yang disukai Google. Disukai Google di sini dalam arti, menurut machine learning mereka konten tersebut menjawab tujuan pencarian kata kunci tertentu.

Pilih konten-konten teratas dan yang memang menurut kita relevan dengan pencarian. Jangan terlalu banyak mengambil hasil pencarian, karena justru bisa menghasilkan hasil analisis yang tidak spesifik. Bisa terlalu banyak intensi pencarian yang tercampur.

Kita juga tidak perlu menulis sama persis kata-kata yang digunakan dalam pencarian. Ingat bahwa Google memeringkatkan halaman web terbaik hanya jika kontennya adalah jawaban atas query pencarian yang ditarget. 

Menyalin kata kunci sama persis memang adalah cara lama yang masih sering digunakan, apalagi kata kunci yang digunakan di halaman website SEO rank tinggi. Akan tetapi, cara ini jangan-jangan justru menghilangkan kesempatan dalam membuat konten berkualitas yang bisa jadi jawaban atas suatu query pencarian.

Pada awalnya mungkin algoritma akan cepat mendeteksi kata-kata kunci itu di halaman, tapi jika kemudian algoritma menilai pengalaman pengguna tidak bagus (mungkin karena konten tidak enak dibaca karena banyak frase diulang-ulang), posisi halaman bisa saja diturunkan.

Pengalaman Halaman Web

Google sangat merekomendasikan tiap pemilik website untuk memperhatikan Core Web Vitals (CWV). CWV ini merupakan salah satu cara Google untuk menilai apakah suatu website memiliki UX yang bagus atau belum.

Tiga faktor dari Core Web Vitals: Loading, Interactivity, Visual Stability beserta kriteria rentang waktu kecepatan halaman

Gambar di atas menunjukkan beberapa faktor yang diutamakan oleh CWV. Detilnya cukup teknis, tapi pada prinsipnya CWV memperhatikan kecepatan loading, interaktivitas, dan stabilitas visual.

Terkait dengan faktor loading, Tentu kita ingin supaya setiap halaman kita dapat di-load dengan cepat. Tetapi, sering ada keterbatasan dari platform CMS (content management system) yang kita pilih. Selain itu, UX yang cepat tak hanya dipengaruhi oleh kecepatan server, tapi juga kecepatan internet pengunjung website.

Di Indonesia, orang mengunjungi website lewat smartphone mereka. Kualitas sinyal dari operator seluler yang digunakan mau tidak mau akan mempengaruhi UX yang pengunjung rasakan.

Tidak heran, salah satu cara termudah untuk mengatasi masalah itu adalah dengan memuat konten-konten media yang ringkas tanpa mengurangi kualitas.

Selain itu apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan UX supaya website SEO-friendly? Sederhananya, kunjungi website kita sendiri. Jika mayoritas pengunjung website menggunakan handphone, maka kita gunakan handphone dan nilai sendiri pengalaman membaca konten di website

Berikut ini adalah beberapa rangkuman tips dari Search Engine Journal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengalaman di halaman web:

  • Menulis konten dalam paragraf yang lebih singkat/pendek.
  • Menggunakan Heading Tags yang mendeskripsikan konten secara akurat.
  • Menggunakan bullet points dan list.
  • Menggunakan lebih banyak gambar yang mengilustrasikan apa yang coba disampaikan lewat konten.
  • Mengganti gambar yang tidak bisa dikompres sampai 50 kB, atau setidaknya gunakan gambar yang ukurannya di bawah 100 kB.
  • Tidak membatasi jumlah minimal kata dalam artikel.
  • Menulis konten yang bisa memberikan jawaban bermanfaat.
  • Menggunakan grafik.
  • Mengetes halaman web di berbagai perangkat mobile yang berbeda-beda.
  • Meminimalkan CSS dan JavaScript, apalagi script pihak ketiga.
  • Menghapus CSS dan JavaScript untuk fungsi seperti form kontak dan slider kalau fitur-fitur tersebut tidak ada di halaman.
  • Apabila memungkinkan, pertimbangkan kembali penggunaan slider.
  • Mempertimbangkan penggunaan font yang sudah ada di komputer atau perangkat pada umumnya, atau update font di halaman web menjadi tipe font sans-serif.

Bagaimana UX Mempengaruhi SEO?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Google cenderung memberikan situs yang dapat menjawab pertanyaan pengguna dan memuaskan kebutuhan pengguna.

Membuat sebuah situs yang membuat pengunjung nyaman menjadi salah satu cara penting dalam membangun popularitas website. Artinya, ketika ada yang merekomendasikan atau men-share website kita, sebenarnya yang mereka bagikan adalah pengalaman yang mereka miliki saat mengunjunginya.

Artinya, ia merasa bahwa halaman web kita membuat mereka cukup puas sampai akhirnya mereka menceritakannya ke orang lain dan merekomendasikannya. Dan situs-situs yang masuk peringkat adalah situs-situs yang bisa menimbulkan pengalaman seperti itu.

Mengikuti perkembangan terbaru perubahan algoritma SEO adalah salah satu aktivitas tim kami di PAKAR Jasa. Jika Anda berminat berdiskusi lebih lanjut untuk memastikan web Anda sudah mengikuti rekomendasi SEO, bisa mengontak tim PAKAR Jasa di halaman konsultasi SEO.