Solusi Mengatasi Downtime

Perkembangan teknologi digital membuat perusahaan di Indonesia untuk berlomba-lomba dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik yang mudah dan cepat. Salah satu caranya adalah melalui rilis aplikasi dan fitur.

Downtime, atau kegagalan sistem, sangat sulit untuk diprediksi. Ketika merilis aplikasi atau fitur baru, bisa saja terjadi kelumpuhan sistem apabila ada versi yang tidak cocok. Sebenarnya jika perusahaan menerapkan konsep DevOps dan teknik orkestrasi kontainer yang benar, downtime akan mudah untuk ditanggulangi. Tetapi sayangnya, perkembangan DevOps di Indonesia cukup lambat.

Banyak perusahaan di Indonesia yang belum memakai kerangka kerja kontainer terisolasi. Developer seharusnya diberikan fasilitas live testing dan automated testing. Sementara operasional juga seharusnya diberikan akses untuk dapat melihat keseluruhan test tersebut. Adanya kolaborasi antara developer dan operasional dapat mempercepat pengadaan modifikasi, fitur baru, atau modul baru yang bisa meningkatkan pelayanan ke pelanggan dan meningkatkan kinerja operasional karyawan.

Jika perusahaan belum mengimplementasikan DevOps, sebaiknya mereka mencadangkan keseluruhan sistem dan data pada situs eksternal. Di Tahun 2017 ini, kita mengharapkan adanya sebuah infrastruktur berbasis cloud yang kuat di Indonesia. Hal ini bertujuan agar perusahaan yang belum mengimplentasikan DevOps dapat menggunakan Disaster Recovery as a Solutions atau yang sering disingkat dengan DRaaS.

Solusi Mengatasi Downtime

Disaster Recovery merupakan salah satu solusi wajib bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efektivitas usaha, biaya, dan operasional. Saat ini banyak perusahaan menawarkan cloud disaster recovery. Namun, Anda juga perlu untuk tahu infrastruktur data center di belakang mereka.

Jika layanan cloud tersebut memakai Tier I / II data center, akan sulit untuk mengalihkan operasional ke cloud tersebut jika terjadi downtime. Idealnya, sebuah fail over dapat dialihkan ke sistem cadangan dalam waktu maksimal 15 menit sehingga dapat menurunkan jumlah jam downtime Anda.

Tetapi, perlu diingat bahwa solusi mencegah dan mengatasi downtime merupakan dua hal yang berbeda. Mencegah berarti Anda mempersiapkan lingkungan DevOps di perusahaan anda. Sedangkan mengatasi berarti Anda menyiapkan sebuah pencadangan keseluruhan sistem dan data.

Untuk mencegah downtime, Anda dapat menggandeng sebuah konsultan IT yang ahli dalam menerapkan konsep DevOps untuk orkestrasi infrastruktur dan kontainer aplikasi. Atau dengan terus belajar agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai konsep DevOps untuk infrastruktur IT perusahaan Anda.

Disadur dari: perantara.net