5 Kesalahan Umum Rekrutmen

Seberapa besar persentase turnover karyawan di perusahaan Anda?

Ternyata, tingginya tingkat turnover berdampak buruk untuk keuangan perusahaan!

Sekarang kita pelajari apa saja 5 kesalahan umum ketika proses rekrutmen!

  1. Job Description yang tidak jelas dapat mengakibatkan iklan lowongan pekerjaan yang Anda buat menjadi sia-sia.
    Job Description
    seharusnya menampilkan daftar tugas, peran dari posisi hingga tujuan dan lingkup kerja yang bersangkutan. Dalam membuat iklan lowongan pekerjaan, sebaiknya Anda tidak terlalu melebih-lebihkan seperti menuliskan peluang (semisalnya promosi) yang sebenarnya tidak nyata. Jika dilakukan, hal ini akan mengakibatkan karyawan yang bergabung merasa kecewa dan meninggalkan perusahaan ketika menyadari apa yang Anda janjikan hanya sekadar janji belaka.
  2. Tidak mencoba merekrut dari referensi internal
    padahal dengan melakukannya Anda bisa saja mendapatkan kandidat yang sesuai dengan value Referensi internal yang dimaksud adalah karyawan Anda saat ini. Dengan bantuan referensi internal, selain memangkas budget iklan lowongan, kandidat juga dapat beradaptasi dengan lebih cepat karena memiliki rekan yang dikenal atau bahkan sudah mengetahui gambaran umum hingga sistem perusahaan. Dengan demikian bisa menjadi alternatif untuk mencegah kenaikan turnover.
    Lihat di sini : Workshop Human Resource
  3. Hanya mengandalkan interview saja untuk mengevaluasi kandidat bisa saja menjadi hal yang membuang waktu seperti yang dikatakan oleh senior excecutive Google, Laszlo Bock.Pada saat interview, kandidat mungkin hanya mengatakan segala sesuatu yang memperbesar peluangnya diterima di perusahaan Anda.
    Oleh karena itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan tes seperti MBTI atau DISC pada saat interview untuk menentukan posisi yang sesuai.
  4. Menolak kandidat yang melebihi kualifkasi karena takut mereka akan mudah bosan dan meninggalkan perusahaan Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda kehilangan kesempatan mendapatkan sosok kompeten yang dapat membantu Anda mengembangkan perusahaan atau menularkan kinerja yang baik kepada pekerja lainnya.
  5. Hanya menunggu kandidat yang sempurnakarena Anda memiliki gambaran ideal untuk posisi tersebut. Namun, Anda perlu memperhatikan, selama Anda menunggu sosok tersebut bisa jadi produktivitas perusahaan Anda menurun. Bahkan salah satu akibatnya, beban kerja karyawan Anda menjadi bertambah hingga membuat karyawan stress dan mengundurkan diri.Jadi, sebaiknya Anda mempertimbangkan kandidat yang lolos beberapa kualifikasi namun masih mau belajar dan diolah di perusahaan Anda.

 

Ditulis oleh: Tim PAKAR

Diolah dari: mindtools.com