Jika Anda adalah seorang sales, perkataan seperti “saya lihat-lihat dulu” pasti tidak asing di telinga Anda.
Bagaimana perasaan Anda setelah menghampiri customer dan menawarkan bantuan namun mendapatkan jawaban tersebut?
Mungkin dalam hati Anda akan bergumam: “Aduh, jangan hanya lihat-lihat saja dong. Mana bisa saya jualan kalau cuma ladeni customer yang buang waktu begini.”
Selama ini dalam situasi tersebut mungkin Anda merasa kecewa seperti contoh di atas. Namun, sebagai seorang profesional, Anda seharusnya tidak memperlihatkan kekecewaan Anda.
Sebelum Anda mengutuk atau mengeluh sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu arti dari 4 kata ajaib ini: “saya lihat-lihat dulu” dan apa reaksi yang seharusnya Anda tunjukkan.
1. Mencari Tahu Kebutuhan Customer
Daripada sekadar menerka-nerka maksud perkataan customer, Anda bisa berinisiatif menawarkan bantuan dan perhatian kecil seperti skenario berikut:
Sales: Selamat siang dan selamat datang di toko XXX. Apa ada yang bisa dibantu, ibu?
Customer: Terima kasih tapi saya mau lihat dulu ada apa yang menarik.
Sales: Apa Anda sedang mencari produk tertentu?
Customer: Saya sedang mencari kado ulang tahun untuk putri saya.
Sales: Wah, selamat ulang tahun untuk putri Anda. Boleh tahu berapa usianya?
Customer: Sebentar lagi menginjak 5 tahun
Sales: Kami memiliki koleksi produk yang cocok untuk hadiah anak perempuan berusia 5 tahun. Mari saya tunjukkan jika Anda ingin melihatnya!
Dengan bertanya apakah mereka mencari produk tertentu Anda akan mendapatkan kesempatan untuk merekomendasikan produk yang sesuai dengan kriteria mereka.
2. Memberi Space Pada Customer
Hal ini tentu berbeda skenario jika customer menunjukkan gelagat tidak ingin diganggu, Anda dapat memberikan tanggapan seperti ini:
Sales: Selamat siang dan selamat datang di toko XXX. Apa ada yang bisa dibantu, ibu?
Customer: Tidak usah, saya sendiri saja. Saya cuma mau lihat-lihat dulu.
Sales: Oh, baik, Ibu silakan. Jika butuh bantuan silakan menghubungi saya.
Customer: Baik, terima kasih
Dengan demikian customer tidak merasa Anda memaksa mereka untuk membeli saat itu juga dan dengan senang hati akan kembali ke toko Anda di lain waktu.
3. Perkenalkan Diri dan Tawarkan Bantuan
Anda dapat menambahkan sedikit perkenalan agar lebih dekat dengan mereka seperti
Sales: Selamat siang dan selamat datang di toko XXX. Apa ada yang bisa dibantu, ibu?
Customer: Tidak apa-apa, saya mau lihat-lihat saja.
Sales: Oh, baik, Ibu silakan. Saya Raisya, jika Anda butuh sesuatu Anda bisa memanggil saya. Saya akan berada di sekitar sini sehingga Anda mudah memanggil saya.
Kemudian Anda tidak perlu mengikuti ke mana pun customer berjalan karena mereka bisa meresa terganggu oleh kehadiran Anda.
Anda hanya perlu berada di sekitar area tersebut yang terjangkau oleh mereka sewaktu-waktu mereka membutuhkan bantuan Anda.
4. Memberikan Informasi Produk
Jika setelah beberapa waktu Anda melihat mereka kebingungan di deretan produk serupa atau bolak-balik memegang produk serupa, Anda dapat menghampiri mereka dan bertanya:
Sales: Ada yang bisa saya bantu, bapak?
Customer: Sebenarnya saya bingung nih, mau beli produk A atau B saja?
Sales: Sebentar, bapak, saya akan ambilkan brosurnya agar bapak bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan kedua produk tersebut ya.
Beberapa customer mungkin tertarik pada produk Anda namun tidak mempunyai pengetahuan produk yang cukup baik sehingga dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan, Anda akan membantu mereka untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Customer Anda sangat mungkin pergi ke toko saingan Anda jika merasa Anda tidak membantu mereka dalam menjawab kebingungan mereka.
Anda juga dapat memberikan kartu nama Anda jika customer Anda belum memutuskan untuk membeli di toko Anda namun sudah bertanya mengenai produk tertentu.
Selamat mencoba, Sobat Pakar!
Ditulis oleh: Tim Pakar
Diolah dari: cleverism/com